Jumat, 14 Oktober 2011

makalah agama

judul : AGAMA & PERDAMAIAN MANUSIA
pertanyaan pendukung : mengapa agama dapat menimbulkan aksi kekerasan massa, konflik sosial dan terorisme?
apa dan bagaimana peran agama dalam mewujudkan perdamaian didalam masyarakat?


BAB I
Latarbelakang Masalah
Agama dan Perdamaian merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena hal diinginkan oleh agama adalah perdamaian. Namun konflik – konflik dan kekerasan yang sering terjadi di Negara Indonesia sekarang ini adalah karena perselisihan antar agama. Padahal agama dan kekerasan merupakan dua hal yang bertolak belakang, seperti terang dan gelap. Agama seharusnya merupakan pendamai jika terjadi kekerasan.
Sebenarnya konflik sudah ada dari zaman dulu saat terciptanya manusia. semua konflik itu berasal dari manusia itu sendiri, sehingga hubungan manusia terputus dengan Tuhan karena manusia itu sendiri. Lalu konflik antara Adam dan Hawa sebagai suami dan isteri yang saling menyalahkan untuk menutupi kesalahan diri masing – masing. Dan juga kecemburuan yang terjadi pada anak – anaknya yang sampai pada akhirnya salah satu mati terbunuh oleh tangan saudaranya sendiri. Setelah konflik itu mencapai klimaks, maka manusia itu akan sadar bahwa apa yang telah dilakukan itu salah.
Konflik yang dialami oleh manusia semakin kompleks seiring berjalanya waktu. Masalah – masalah yang terjadi semakin ruwet seperti benang kusut yang susah untuk mencari urutan permasalahanya. Dan yang paling mengherankan banyak konflik – konflik yang terjadi karena agama. Seperti peristiwa – peristiwa yang terjadi akhir – akhir ini adalah mengatasnamakan agama, jadi saat ini agama malah menjadi penyulut terjadinya konflik seperti peristiwa – peristiwa bom bunuh diri, tindakan – tindakan anarkis yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang tidak bertanggung jawab, kekerasan antar agama, dan masih banyak lagi. Mereka melakukan itu seolah – olah mereka melakukanya untuk agama mereka. Hal ini sangat bertolak belakang dengan dasar – dasar agama yang menjadi terang dunia.
Dengan adanya permasalahan yang terpaparkan diatas, muncul pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan permasalah yang ada, Seperti mengapa terjadi konflik-konflik yang mengatasnamakan agama, dan bagaimanakan peranan agama dalam mengembalikan perdamaian yang terbentuk dengan adanya kekerasan di dalam umat beragama. Oleh karena itu melalui makalah ini akan dipaparkan konflik yang mengatasnamakan agama dan peranan agama di dalam mengembalikan perdamaian.
                           
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah, “Mengapa agama dapat menimbulkan aksi kekerasan masa, konflik sosial dan terorisme?” dan “Apa dan bagaimana peran agama dalam mewudjudkan perdamaian didalam masyarakat?”
Batasan Konspetual
Setiap manusia mempunyai agama, dan agama itu sendiri mengajarkan perdamaian. Arti dari agama itu sendiri adalah sebagai ajaran dan perintah Tuhan yang harus dipegang teguh oleh para penganutnya, dan perdamaian secara umum merupakan suatu perjanjian yang dibuat dan disepakati bersama, agama-pun (didalam pembahasan kami menggunakan pandangan agama Kristen dan agama Islam) mengajarkan damai dan sejahtera.












Bab II
A.    Pengertian Agama dan Perdamaian.

Agama dalam bahasa sansekerta berasal dari kata “a” (tidak) dan “gama” (kacau), jadi arti dari agama dari pecahan kata tersebut adalah tidak kacau, atau agama merupakan suatu peraturan yang ada untuk mencapai keadaan yang tidak kacau (tidak ada masalah, konflik, kekerasan, dll). Dalam bahasa latin agama berasal dari kata religio (dari religere) yaitu mengikat kembali hubungan manusia dengan Tuhan. Bagamana mengikat kembali hubungan itu? yaitu dengan mematuhi perintah – perintahNya. Untuk saat ini agama tidak dapat ditafsirkan secara pasti pengertianya karena setiap orang mempunyai pengertian sendiri – sendiri, jadi kami menyimpulkan secara umum agama merupakan ajaran dan perintah Tuhan yang harus dipegang teguh oleh para penganutnya supaya hidupnya tidak kacau.

Perdamaian berasal dari kata damai. Tidak ada pengartian khusus untuk kata damai, yang berhubungan erat dengan pemakaian istilah damai dalam bahasa latin, yakni Pacem ( dari akar kata pacifitio atau pacificare ) yang berarti penyelanggaraan perdamaian atau pendamaian. Dalam bahasa inggris pemakaian istilah damai (peace) menunjuk pada keadaan tanpa konflik. Secara umum Perdamaian merupakan suatu perjanjian atau tindakan untuk menuju kearah yang baik yaitu tidak ada konflik atau berhentinya percekcokan.

B.     Hubungan agama dan Perdamaian

Istilah agama dan perdamaian sangat berkaitan erat, kedua hal ini berjalan berdampingan sebagai terang dunia. Karena didalam agama itu sendiri tersimpan pesan perdamaian. Tentu, setiap agama mengajarkan kasih kepada penganutnya, supaya didalam kehidupan beragama tercipta damai dan sejahtera, yakni tidak ada konflik, percekcokan, kekerasan, kecemburuan, dan lain sebagainya. Istilah sejahtera sangat dekat dengan istilah damai, karena jika hidup kita damai maka hidup kita akan sejahtera. Damai dan sejahtera merupakan inti dari semua ajaran agama yang ada.

 Agama kristen mengajarkan kasih kepada sesama dan kepada Tuhan seperti yang tertera pada Alkitab :
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8). Atau "dan hukum yang kedua yang sama dengan itu adalah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Matius 23:39).
Dikatakan dalam khotbah Tuhan Yesus di bukit yang dicatat dalam Matius 5: 9 Berbahagialah orang yang membawa damai. Oramg yang membawa damai itu adalah orang yang menciptakan perdamaian atau orang yang merilis( menyalurkan) damai yang berasal dari Tuhan sang pendamai agung kepada semua orang. Jadi, orang tersebut lebih dahulu menerima damai itu dan menyampaikan kepada semua orang sebagai kesaksiannya. Mereka inilah yang disebut anak – anak Allah, yakni keluarga besar kerajaan Allah. Itulah sebabnya mereka disebut sebagai orang yang berbahagia karena mereka hidup tanpa masalah, permusuhan, dan tanpa konflik.

Ayat diatas merupakan perintah nyata, yang secara tidak langsung mngingatkan kita untuk hidup tanpa konflik atau dengan kata lain hidup dengan sesama manusia dengan damai. Apabila terjadi konflik maka agama-lah yang akan menengahi/mengingatkan kita untuk berdamai.
Didalam agama Islam-pun,mengajarkan tentang damai,banyak yang berpendapat bahwa agama islam adalah agama yang cinta damai. berdasarkan dari penamaanya yaitu "Islam" yang,berasal dari bahasa Arab yang sudah jelas berarti "Damai / sejahtera" dan orang-orang yang damai itulah yang terselamatkan. Ajaran agama islam selalu mengajarkan kedamaian. Misalnya:
".... Barang siapa yang memafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah, sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim" (QS.42: 40). Atau "Dan harus diantara kalian menjadi umat yang menyeru kepada kebaikan dan menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari perbuatan tercela, mereka itulah orang-orang yang beruntung" (Qs.3: 104).

C.     Pengertian Konflik.

Konflik adalah berasal dari kata confliction ( onis) yang berarti tabrakan, cekcok, pertengkaran, bentrokan. Istilah lainnya adalah conflicto ( lat ) yang berarti melanda,menimpa, menghancurkan, memecahkan, menganggu, bertempur, berperang, bergerak.Demikian juga dengan istilah conflectus ( berarti menabrakan atau membenturkan satu sama lain), Con-fligere dan conflictum ( bererti saling berbenturan, semua bentuk benturan, ketidak serasian, pertengkaran, perkelahian,oposisi dan interaksi antagonistis.
Biasanya konflik berkait erat dengan ketegangan,sedangkan ketegangan adalah suatu keadaan yang tercipta yang berasal dari sikap persaingan dari beberapa pihak yang saling bertentangan dan tak tersatukan.Konflik sendiri merupakan akibat dari keanekaragaman individu yang dipengaruhi relasi psikologis.Ketegangan dapat memuncak menjadi konflik yang menyangkut tingkah laku yang Nampak atau tersembunyi dan tidak langsung atau kasar.


Tanda – tanda konflik :
1.      Krisis yang berarti ditandai kekerasan seperti perdebatan yang panas dan emosional.
2.      Ketegangan yang berarti biasanya meluluhkan dan membengkokkan presepsi seseorang atas orang lain
3.      Kesalahpahaman yang berarti, biasanya mncul karena situasi yang menyebabkan persoalan yang gawat.
4.      Insiden dapat menyebabkan perasaan tidak enak dan jengkel untuk sementara waktu.

D.    Fakta yang Terjadi Antara Agama dan Perdamaian (Konflik).

Fakta yang terjadi para penganut agama di Era ini seakan semakin kehilangan pegangan dan norma hidup sehingga cenderung mempraktekkan kehidupan yang bebas tanpa batas, lebih menonjolkan kekerasan dan mengembangkan nafsu menghancurkan orang lain yang dianggap sebagai lawan demi kepentingan sesaat mereka dan juga dikarenakan kesenjangan sosial yang terjadi. Hal inilah yang menjadi problema yang sangat besar di masa kini, berupa masalah kedamaian dan kerukunan antara umat beragama saat ini. Agama malah menjadi pemicu konflik di peradaban ini.
        
Peran agama sebagai perekat heterogenitas dan pereda konflik sudah sepatutnya dipertanyakan. Milyaran manusia yang menghuni muka bumi ini begitu heterogen dalam pelbagai suku, etnis, ras, agama, kultur, peradaban dan sebagainya. Namun sayangnya, perbedaan-perbedaan tersebut seringkali berakhir dengan konflik. Dan konflik-konflik yang paling mudah menyebar dan sangat penting sekaligus paling berbahaya bukanlah konflik antarkelas sosial, atau antar golongan kaya dengan golongan miskin, ataupun juga antara kelompok-kelompok ekonomi lainnya; melainkan konflik antara orang-orang yang memiliki entitas-entitas budaya yang berbeda-beda. Namun, selama berabad-abad, perbedaan entitas agama justru telah menimbulkan konflik yang paling keras, paling lama, paling luas, dan paling banyak memakan korban. Dalam citranya yang negatif, agama telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya konflik, penindasan dan kekerasan. Agama telah menjadi tirani, di mana atas nama Tuhan orang melakukan kekerasan, menindas, melakukan ketidakadilan dan pembunuhan.

Dalam konteks masa kini, bentuk-bentuk konflik, kekerasan dan perang agama itu acapkali dihubungkan dengan bangkitnya fundamentalisme agama. Fundamentalisme agama mengekspresikan cita-cita sosial-politiknya dalam bentuk ekstrimisme dan kekerasan sebagai reaksi terhadap kondisi kehidupan manusia yang dianggapnya tidak ideal. Fundamentalisme,

Ciri-ciri umum yang dapat memberi beberapa penjelasan tentang makna fundamentalisme adalah sebagai berikut:
·         Mereka meyakini agama (ajaran, dogma, dan kitab sucinya) adalah yang paling benar.
·          Mereka meyakini agama mereka saja yang dapat menyelesaikan pelbagaipermasalahan dunia.
·         Mereka menentang penafsiran, pendekatan, dan kritik yang dilancarkan oleh arus modern kepada agama mereka.
·         Mereka menekankan pentingnya untuk menjadi penganut agama yang sejati dengan pengamalan doktrin yang paling murni.
·         Mereka memimpikan terciptanya masyarakat ideal yang dibangun berdasarkan ajaran agama mereka.
·         Mereka adalah orang-orang yang dangkal dan superfisial, anti intelektual, dan pemikirannya sebenarnya tidak bersumberkan Kitab Suci dan budaya intelektual tradisional agama mereka.
Pengalaman konflik dari agama islam adalah :
Pengalaman konflik dari agama Kristen adalah:

E.     Peran / upaya agama dalam mewujudkan perdamaian

·         Upaya perdamaian
Persekutuan gereja – gereja di Indonesia ( PGI ) yang mewakili masyarakat Kristen protestant bersama dengan konferensi Wali gereja Indonesia ( KWI ) yang mewakili masyarakat katolik telah bersepakat sejak tahun 2002 menyerukan perdamaian bagi manusia di bumi ini. Hal ini didukung oleh Paus Yohanes II, yang mengatakah “ bahwa tahun 2003 adalah tahun perdamaian dunia “

1 komentar:

  1. Wynn casino review: 'Big bang' to bring back gaming - drmcd
    Wynn Resorts (NASDAQ:WYNN) said 속초 출장마사지 Thursday 사천 출장안마 the gaming and 밀양 출장마사지 gaming floor at its Wynn properties in 익산 출장샵 Las งานออนไลน์ Vegas, Nevada will now

    BalasHapus